Selasa, 09 November 2010

4 Herbal Penangkal Bau Mulut

4 Herbal Penangkal Bau Mulut

Proses metabolisme tubuh selama bulan puasa memungkinkan munculnya persoalan bau mulut. Meski wajar, tak ada salahnya jika Anda mencoba menangkalnya dengan mengambil manfaat beragam bahan alami.

Karena bau mulut orang berpuasa bernilai pahala, sebagian orang tidak terlalu memedulikannya. Soal benarkah bau mulut cenderung meningkat pada masa puasa daripada hari biasa, sejauh ini belum ada jawaban pasti.

Cara paling mudah untuk meredam bau mulut selama berpuasa tentu saja rajin membersihkan gigi, terlebih setelah makan sahur. Parahnya, kebiasaan ini juga tidak mudah bagi sebagian orang. Selesai sahur, banyak orang malas gosok gigi, malah langsung tidur lagi. Padahal, setelah 30 menit tak makan, keasaman mulut akan meningkat karena sisa asam tidak diangkat.

Untuk menetralkan bau mulut sekaligus membuat napas lebih bersahabat selama berpuasa, Anda bisa memanfaatkan beberapa ramuan alami berikut ini.

Cengkih kurangi peradangan
Dalam jurnal tanaman obat Indonesia tahun 2005 disebutkan bahwa cengkih memiliki kandungan minyak asiri (15-20 persen) dan eugenol (60). Minyak asiri ini dikembangkan oleh beberapa produsen jamu nasional sebagai bahan baku untuk ramuan tolak angin atau sebagai peluruh gas dalam perut atau masalah pencernaan lainnya.

Minyak cengkih mampu memperbaiki fungsi lambung sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Selain itu, minyak cengkih diyakini mampu mengurangi peradangan, khususnya yang terjadi pada selaput lendir mulut dan tenggorokan sebagai salah satu pemicu timbulnya bau mulut.

Sirih kaya asiri
Daun sirih dijadikan bahan utama untuk menginang karena dianggap dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, dan menghentikan perdarahan gusi. Tradisi masyarakat itu menggelitik para ilmuwan untuk membuktikan khasiat daun sirih secara klinis.

Dari penelitian yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor (IPB) terungkap, minyak asiri dalam daun sirih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup besar.


Sumber:

http://jamumanjur.com/2010/09


Share/Bookmark

Jamu Rambut Rontok

JAMU Rambut Rontok

Rambut adalah mahkota bagi setiap wanita. Sedangkan pria seringkali bermasalah dengan kebotakan. Rambut Rontok adalah salah satu masalah yang hampir semua manusia mengalami..

Penyebab Kerontokan Rambut:
1. Rambut makin menipis, kepadatan helai rambut berkurang.
2. Jumlah helai rambut yang rontok makin banyak (saat keramas, di bantal, atau ketika menyisir rambut).
3. Ketidakseimbangan atau kelainan kondisi kulit kepala. Misalnya, kulit kepala berminyak, berketombe, sensitif, dan perkembangan bakteri yang tidak ditangani segera.
4. Adanya kecenderungan mengalami kebotakan dalam garis keturunan keluarga.

Terus pengobatannya bisa pakai banyak macam cara, masih sama dengan postingan lalu, kali ini bahan dasar dari jamu ini adalah madu juga :

Bahan
Minyak zaitun panas 1/2 mangkuk (150 cc), madu 3 sendok makan, dan bubuk kayu manis 1 sendok teh.

Cara membuat
Campurkan minyak zaitun panas dengan madu dan bubuk kayu manis. Aduk bahan tersebut sampai merata.

Cara memakai
Tempelkan campuran ini di kulit kepala sambil dipijat-pijat sebelum tidur dan tutup dengan plastik penutup rambut. Pemakaian sebaiknya dilakukan satu atau dua jam sebelum mandi. Ketika mandi, bilas dengan air sampai bersih. Untuk memperoleh hasil yang baik, pemakaian harus rutin setiap hari. Campuran ini dapat merangsang pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan


Sumber:

http://jamumanjur.com/jamu/jamu-rambut-rontok

Share/Bookmark

Rabu, 03 November 2010

MBOK JAMU GENDONG KELILING LESTARIKAN WARISAN LELUHUR

BERMULA dari keinginan untuk melestarikan jamu sebagai warisan leluhur.Lalu para perempuan yang sebagian besarberasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut terjun menjadi Mbok Jamu Gendong. Bekerja sambil berupaya melestarikan warisan leluhur, begitu mereka berprinsip.

Lantas, komunitas Mbok Jamu Gendong pun perlahan terbentuk. Proses pembentukan komunitas yang sesungguhnya tidak sengaja dan terjadi begitu saja. "Kami punya keinginan yang sama. Yakni sama-sama ingin melestarikan jamu sebagai obatnya para nenek moyang bangsa kita," ujar Sumarni, anggota komunitas Mbok Jamu Gendong asal Pluit.

Bagi Sumarni, jamu adalah obat tradisional yahg sudah dikenal turun temurun. Khasiatnya tidak perlu diragukan lagi. Dalam perjalanan sejarahnya, jenis obat herbal ini tidak hanya digunakan dikalangan masyarakat biasa, tetapi juga para pembesar di keraton (kerajaan). Raja, per-maisuri, pangeran dan punggawa lainnya.

Dalam perjalanan waktu, peran jamu diakui Sumarni mulai tersingkir ketika manusia mengenal obat-obat farmasi. Jenis pengobatan asal negara barat tersebut merambah negeri kita dengan intensitas yang tinggi. Termasuk gempuran obat-obat tradisional asal China. Fakta tersebut telah membuat jamu Indonesia sedikit tersingkir. Masyarakat Indonesia lebih percaya pada obat-obat farmasi. "Itu sebabnya kami punya tekad untuk membuat jamu kita bangkit," tambah Erni, anggota komunitas Mbok Jamu Gendong lainnya

TINGGI DAN MULIA

Keinginan Sumarni dan kawan-kawan sesama Mbok Jamu Gendong memang sederhana. Tetapi filosofi yang terkandung amat tinggi dan mulia. Sebab apa yang mereka lakukan tak sebatas membuat jamu menjadi tradisi turun temurun yang diabadi-kan, tetapi juga ingin membuat jamu lebih bermartabat ditengah gempuran obat farmasi dan tradisional China. Komunitas Jamu Gendong ini pun mempunyai prinsip Biar Lokal Sing Penting Hebat.

Untuk membuat jamu lebih akrab dengan masyarakat, terutama masyarakat perkotaan seperti Jakarta, Mbok Jamu Gendong ini rela setiap pagi dan sore keliling kampung, keluar masuk gang dan menyambangi ko-mpleks perumahan elite. Mereka menggendong bakul berisi botol-botol jamu yang beratnya bisa mencapai lebih dari 10 kg. "Menjajakan jamu sembari membuat masyarakat tetap mengenalnya," tukas Sumarni.Beruntung belum lama ini, pemerintah dengan dukungan pengusaha jamu, dan swasta lainnya membantu upaya-upaya pelestarian jamu yang dilakukan para Mbok Jamu Gendong tersebut. Pemerintah memberikan bantuan fasilitas berupa sepeda lengkap dengan keranjang botol-botol jamu.

"Kalau digendong, jangkauan para Mbok Jamu Gendong sangat terbatas. Tetapi dengan sepeda, saya berharap mereka bisa memperluas area jualan," ujar Marie Elka Pangestu, Menteri Perdagangan.Jamu dikatakan Marie merupakan produk ramuan asli Indonesia yang telah ada sejak ratusan tahun lalu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.Untuk melesatarikan dan mengembangkan jamu sebagai salah satu warisan budaya bangsa, diperlukan perhatian pemerintah dalam mendorong perkembangan industri jamu di Indonesia.

NENEK MOYANG

Hal senada juga dikemukakan Dirut PT Sido Muncul Irwan Hidayat. Jamu merupakan obat yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena itu perlu upaya-upaya serius untuk melestarikan jamu sebagai bagi-an dari kekayaan bangsa.

Komunitas Mbok Jamu Gendong yang tersebar hampir di semua wilayah Jabotabek dikatakan Irwan amat strategis bagi kelestarian jamu. Mereka sekilas memang lebih terfokus pada dorongan ekonomi yakni bekerja sebagai penjual jamu gendong. Namun disisi lain, profesi tersebut telah berperan melestarikan jamu sebagai obat tradisional bangsa kita.Kalau sudah begitu, harapannya, tidak hanya masyarakat kelas bawah yang nantinya menjadi penggemar dan pe nun um jamu, namun juga masyarakat menengah ke atas. "Dulu cuma satpam dan pembantunya yang minum jamu, sekarang majikannya juga harus minum jamu," tandas Irwan, (inung/st)

Sumber:

http://bataviase.co.id/node/245308


Share/Bookmark

Rumus Pintar Mbok Nah

Lingga Permesti
Rumus Pintar Mbok Nah

“Jamuu…jamunya Mbak...!” teriakan Mbok jamu selalu kudengar tepat pukul sembilan pagi. Aku terperanjat kaget mendengarnya, suaranya yang lantang itu memecah konsentrasiku yang sedang menghapal bahan ujian untuk besok. Berisik sekali pikirku, mbok jamu itu seperti tidak punya tatakrama saja, berteriak keras-keras, seolah-olah tidak akan ada yang merasa terganggu. Pada mulanya aku tidak menanggapi kejadian yang terus berulang ini, tetapi lama kelamaan aku dibuat kesal olehnya.

Aku lihat dari balik kaca jendela orang yang mengganggu belajarku itu, seorang wanita usia lima puluh tahunan, menggendong satu baku jamu dan membawa ember kecil di tangan kirinya. Kebaya lusuhnya itu berwarna biru tua dengan jahitan tambalan di sekitar lengan kebaya itu.

Tak lupa pula kuperhatikan bakul besar yang ia bawa, mungkin beratnya sekitar lima kilo, atau mungkin lebih. Di dalamnya berisi macam-macam jamu, dari jamu penyegar badan hingga jamu kuat untuk para pria. Kulihat ia membenarkan letak selendang jamunya, selendang yang ia gunakan untuk membawa bakul itu. Badannya yang kecil hampir tertutupi oleh bakul jamunya yang besar dan berat.

Sempat terbersit rasa kasihan padanya, tetapi apa yang ia lakukan tidak dapat membayar semua ini, membayar kekeruhan otakku yang diganggu oleh suaranya yang seperti ingin memecahkan gendang telingaku. Akhirnya kusudahi saja belajarku dan pergi mandi, tetapi tetap saja hatiku mengumpat-ngumpat pada ibu tua itu, si penjual jamu.

Setelah beberapa hari ini, tidak kudengar lagi teriakan mbok jamu yang biasa dipanggil Mbok Nah itu. Entah apa yang terjadi padanya hingga tidak ada selama beberapa hari ini. Atau mungkin, ia telah insaf mengganggu orang-orang yang beraktivitas dan membutuhkan konsentrasi yang besar, seperti aku ini. Aku sengaja memilih kost yang agak jauh dari kampus supaya mendapatkan ketenangan dalam belajar, tetapi ternyata, keputusan yang kupilih ini tidak sesuai apa yang aku inginkan, terutama, suara Mbok Nah yang mengganggu. Ah, sungguh senangnya tidak ada teriakan tak bersahabat di telingaku akhir-akhir ini.

***

Kuliahku akhir-akhir ini berantakan, entah mengapa. Mungkin karena permasalahanku yang tidak kunjung selesai menarik kasih sayang kedua orang tuaku. Energi mereka sepertinya habis untuk bekerja, mencari uang yang banyak agar anak-anaknya bahagia. Tetapi aku tidak sebahagia yang mereka bayangkan. Okelah aku diberi fasilitas yang memadai, aku tidak kekurangan materi sama sekali, aku hidup enak, dan aku mampu membeli apa saja.

Namun, seakan-akan mereka lupa ada seseorang yang rindu ditanya sudah makan atau belum, bagaimana kuliahnya hari ini, atau satu kalimat saja yang ingin aku dengarkan, ”Mama dan Papa kangen kamu, Nak..!”.

Tidak, semua tidak ada dalam hidupku. Mereka hanya bekerja dan bekerja. Aku seperti menjadi orang asing di keluargaku sendiri. Setiap aku pulang apabila ada libur kuliah, mereka tidak ada di rumah, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Aku sudah mencoba untuk mengerti tetapi tak kumengerti hingga saat ini. Aku coba memahami, tetapi jawabannya hanya bisu, aku seorang diri.

Lamunanku dibuyarkan oleh teriakan Mbok Nah. Ternyata ibu tua itu masih datang saja kesini, aku kira ia sudah tidak punya nyali datang ke sini setelah kucoba untuk menegurnya sebelum ia menghilang beberapa hari lalu. Sepertinya percuma saja aku menegurnya waktu lalu, ia mendengar teguran itu seperti angin lalu saja.

Aku memcoba menegurnya sekali lagi, ”Mbok, tolong teriakannya diperkecil, saya terganggu...! Mungkin tetangga lain juga terganggu!” ungkap saya padanya sambil kuperhatikan rambutnya yang lepek terkena sinar matahari, sungguh lelah pikirku. Sejenak aku bersimpati kepadanya, tetapi Mbok Nah seperti tak mendengar omonganku, ia menurunkan bakul jamunya kemudian mengambil satu gelas kecil.

Ditumpahkan jamu campuran kunyit, asam dan jahe kemudian ia sodorkan padaku, ”Jamunya Mbak! Biar pintar!” pintanya padaku. Entah mengapa aku lupa telah menegurnya sehingga langsung saja aku ambil jamu itu dan kuteguk cepat-cepat. Tubuhku serasa segar dan semangat seolah-olah aku menjadi orang yang baru.

Aku hanya berdiam diri memperhatikannya, kulihat mata Mbok Nah seperti menusukku. Matanya seperti sudah mengalami perjalanan hidup yang panjang, tetapi mata itu senantiasa memberi kasih sayang orang-orang di sekitarnya. Pantas saja warga di sini tidak banyak terganggu oleh kehadirannya. Marahku sepertinya sudah terlunturkan oleh senyumnya yang mengembang manis di depanku. Aku mungkin terlalu naif untuk menilai orang dari luarnya saja karena entah mengapa kutemukan kehangatan dalam dirinya, kehangatan yang tidak kutemui dari orang tuaku.

Aku memberinya selembar lima ribuan kemudian ia keluarkan dompet kecilnya dan mengembalikan tiga ribuan, murah pikirku. Murah untuk lelahnya ia berjalan dari satu desa ke desa lain, sangat murah untuk keringatnya yang bercucuran dari pukul setengah enam pagi, murah untuk senyumnya yang ia berikan untukku. Begitupula warga di sekitar lingkungan kost ini yang merasakan ketulusan senyumnya. Senyum Mbok Nah seperti menampar hatiku yang dingin dan benar kata orang, senyum dapat merubah sikap seseorang dan itulah aku.

Setiap hari kini aku menunggunya, menunggu Mbok Nah yang bersuara lantang itu. Walau suaranya lantang, lain hal dengan sikapnya. Sikapnya sangat lemah lembut dan aku merasakan sikapnya itu sampai ke hatiku. Aku seperti terkena candu jamu pintar yang ia buat. Tak tahu mengapa disebut jamu pintar, ada-ada saja Mbok Nah.

Aku kini sering menunggunya dan ingin mengobrol banyak dengannya. Aku patut mengangkat topi akan semangatnya, dan tahukah, alasan selama beberapa hari lalu ia tidak berjualan jamunya karena ia menghadiri wisuda anaknya yang paling bungsu. Aku tersentak mendengarnya, bagaimana bisa seorang penjual jamu dapat menyekolahkan keempat anaknya yang kini sudah sarjana semua. Aku merasa di tengah himpitan ekonomi seperti ini Mbok Nah bisa bertahan saja sudah luar biasa apalagi dapat menyekolahkan anak-anaknya.

“Yang penting ikhlas to Mbak, kalo gak ikhlas ya gak jalan, yang di atas juga gak redo” ungkapnya padaku dengan logat jawanya yang kental. Sampai saat ini pun ia masih berjualan jamu kendati anak-anaknya telah lulus dan bekerja. Aku tanyakan padanya untuk apa ia melakukan semua itu ia pun berkata sambil tertawa renyah padaku, ”La wong kalo si mbok liat orang minum jamu mbok ngerasa bahagia, gak tau kenapa ya Mbak” sambil dimasukannya botol-botol jamu itu ke dalam bakul dan mencuci gelas yang kupakai untuk minum jamu tadi.

Terbersit dalam pikirku, mungkin itulah yang dilakukan kedua orang tuaku, membuat anaknya bahagia walau mereka jarang memperhatikan aku. Aku seperti menyia-nyiakan energiku untuk memperoleh kasih sayang mereka. Seharusnya akulah yang memberi kasih sayang terhadap ayah dan ibu. Aku tersadar karena melihat perjuangan Mbok Nah, berkeliling desa hingga kulitnya seperti melepuh terbakar sinar matahari. Aku pun menyadari seberkas rumus pintar yang ia berikan secara tak langsung padaku.

Rumus pintar agar melakukan semua kegiatanku dengan ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu dari orang lain. Aku pun tak tahu bentuk ikhlas itu sendiri seperti apa, yang aku tahu aku belajar banyak dari Mbok Nah agar bisa bahagia dengan membahagiakan orang lain dan aku tahu rumus ini akan mengiringi dalam setiap perjalanan hidupku.

***

Perkuliahanku kini sudah semester delapan, semakin dekat kulihat kelulusan di depan mataku. Aku berhasil melewati semua karena rumus pintar yang diberikan Mbok Nah padaku. Tetapi aku agak sedih karena sudah tidak pernah melihatnya lagi berkeliling dari satu kost ke kost lain untuk menjual jamu pintarnya. Katanya ia sudah pensiun dari pekerjaan itu. Mungkin keempat anaknya meminta ia untuk berhenti menjual jamu.


Walaupun aku sempat merindukannya, aku merasa bahagia karena Mbok Nah bahagia. Terima kasih untuk jamu dan rumus pintarnya Mbok Nah...! Akhirnya kuselesaikan cerita ini dengan mengambil nafas panjang dan berkata, ”Aku ingin bahagia dan orang di sekitarku bahagia...” sekali lagi terima kasih Mbok Nah, terima kasih..

Sumber:
http://ww1.indosiar.com/v7/lomba-cermin/read.htm?id=15

Share/Bookmark

Jamu akan Masuk dalam Resep Dokter

JAKARTA--MICOM: Potensi jamu untuk pengobatan cukup besar di Indonesia. Apalagi gaung back to nature yang melanda dunia, banyak orang kembali ke herbal dibandingkan obat kimia.

Sayangnya di Indonesia, meski jamu sudah dikonsumsi dan diturunkan ke tiga generasi, produk tersebut belum bisa naik kelas. Jamu belum dianggap sebagai obat alternatif dan preventif.

Seperti dikatakan oleh Dr Hardhi Pranata selaku Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), saat ini jamu atau herbal akan didorong menjadi bagian dari pengobatan yang diakui oleh para dokter.

"Tahun 2007 Presiden SBY menginginkan agar jamu dipakai dalam resep dokter. Tentu tidak mudah membiasakan dokter memakai jamu sebagai resep pengobatan. Tapi itu yang sedang kami lakukan menjadikan herbal sebagai pengobatan dan preventif," terang Hardhi di sela-sela konferensi internasional tentang obat herbal yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Selasa (19/10).

Lebih lanjut Hardhi mengatakan untuk menjadikan jamu sebagai resep dokter, maka bahan-bahan alami yang dibuat untuk jamu harus diketahui khasiatnya.

"Memang untuk menjadikan jamu atau obat herbal lainnya sebagai fitofarmaka memakan waktu lama, dan biaya cukup mahal. Maka cara yang paling cepat dengan pendekatan ilmiah atau scientific jamu," tambahnya.

Terlebih lagi potensi ekonomi cukup besar di sektor obat herbal ini. Pasar obat herbal Indonesia pada 2003 sebesar Rp2,5 triliun, dan meningkat menjadi Rp8 triliun-Rp10 triliun pada 2010.

Dalam kesempatan itu, Indah Yuning Prapti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat Tradisional Balitbangkes Kementerian Kesehatan yang berada di Temanggung, Jawa Tengah, menerangkan untuk menjadikan jamu sebagai resep dokter, para dokter dan apoteker akan dilatih selama 50 jam seminggu di Temanggung, untuk belajar tentang khasiat bahan-bahan alami berkhasiat untuk jamu pada November mendatang.

Bahkan sudah ada 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang sudah menggunakan herbal sebagai pengobatan. Adapun 12 rumah sakit itu adalah RS Persahabatan Jakarta, Pusat Kanker Nasional Dharmais Jakarta, RS Sardjito Yogyakarta, RS Karyadi Semarang, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Dr Sutomo Surabaya, RS Syaiful Anwar Malang, RSAL Mintohardjo Jakarta, RS Pirngadi Medan, RS Kandou Manado, RS Sanglah Bali, dan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Selain itu, langkah lain yang ditempuh adalah pembentukan komite science jamu, yang nantinya akan mempercepat upaya jamu menjadi fitofarmaka (obat jamu lulus uji klinis).

"Kalau menempuh jalur dari herbal ke fitofarmaka memang lama, maka dengan pendekatan ilmiah atau scientific ini bisa mempercepat proses fitofarmaka. Caranya tumbuhan berkhasiat yang biasa untuk bahan jamu diteliti khasiatnya untuk dijadikan bukti ilmiah. Saat ini ada 3000 item produk herbal baik berupa jamu, suplemen kesehatan, herbal terstandar atau fitofarmaka," terang Indah.

Hanya saja, dari sekian banyak item itu yang masuk dalam kategori fitofarmaka baru empat yakni obat fitofarmaka untuk antikokestrol, asam urat, antihipertensi, dan antihiperglikemi.

Untuk menuju fitofarmaka ini, para industri herbal juga harus memperhatikan kualitas bahan tanaman sehingga tidak mengurangi kualitas. Para petani yang menanam tanaman herbal pun wajib diberi pelatihan, untuk menjaga kualitas dan khasiat.
Komisi scientific tersebut akan dibentuk di Bali pada 20 Oktober ini. Kepala BPPT Marzan A Iskandar yang ikut hadir dalam acara tersebut menyatakan kesanggupannya membantu dalam bidang pembuktian ilmiah, baik dari segi dana maupun sumber daya manusia. (OL-3)

Sumber:
Media Indonesia, Selasa, 19 Oktober 2010 22:02 WIB .

Share/Bookmark

Pasar Jamu di Indonesia Timur Terbuka Lebar


SURABAYA--MI: Potensi pasar jamu di kawasan Indonesia Timur sangat besar karena banyaknya masyarakat di wilayah tersebut meyakini beragam produk kesehatan dengan olahan tradisional dapat menjaga stamina tubuh.

"Potensi pasar yang peluangnya bagus untuk jamu juga tampak di Jatim. Situasi ini mengakibatkan banyak produsen jamu membuka kantor cabang sekaligus pemasaran," kata Distributor Jatim dan Indonesia Timur PT Soman Platinum International, Jumat (17/9).

Menurut dia, jamu adalah obat tradisional yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia. Sampai sekarang, banyak masyarakat yang mengonsumsinya baik kalangan bawah maupun atas. "Sayangnya selama ini jamu identik dengan rasa pahit dan bau kurang enak sehingga banyak produsen berupaya membuat beragam inovasi. Salah satunya jamu tetes SFM 3," ujarnya.

Ia meyakini, perluasan distribusi variasi baru dari jamu tetes di masyarakat dapat menguasai pasar jamu baik berwujud serbuk maupun seduh. Apalagi, metode penggunaannya praktis atau dicampur dengan air minum. "Bahkan, bisa sekadar diteteskan di lidah," katanya.

Terkait pemasaran jamu sejenis itu, ungkap dia, jamu tetes dapat dipasarkan di seluruh pasar jamu Tanah Air pada tahun 2011. Untuk itu, ia menargetkan peluang bisnis tersebut bisa mencetak 50 orang miliader muda secara nasional sampai akhir 2011.

"Mengenai bidikan pasar jamu itu, kami tidak pernah memfokuskan ke salah satu kalangan konsumen karena dapat dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat," katanya.

Menyikapi keberadaan jamu tetes, Dokter Penasehat Produk PT Soman Platinum International Budi Irawan menilai, hasil produksi tersebut dapat dikonsumsi bayi, anak, remaja, dan orang dewasa karena mengandung bahan yang alami. "Jamu semacam ini juga bisa mencegah terjangkitnya penyakit dalam tubuh," katanya. (Ant/OL-04)


Sumber:
Media Indonesia, Sabtu, 18 September 2010 07:21 WIB.

Share/Bookmark

Jamu Akan Dikembangkan Sebagai Obat Unggulan



TEMPO Interaktif, Kuta - Kepala Badan Penelitian Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Agus Purwandianto mengatakan, pemerintah akan melakukan kajian bersama untuk mengembangkan jamu sebagai obat unggulan Indonesia.

“Namun kami masih akan kaji lagi penggunaan ini agar bisa diterapkan ke banyak orang,” kata Prof. Agus di sela-sela Kongres Nasional Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia (Petri) XVI dan Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (PKWI) XIII di Kuta, Jumat (16/7).

Menurut Agus, ada beberapa jenis jamu seperti temulawak dan menira yang sedang dikembangkan oleh Departemen Kesehatan. “Namun formulanya masih kami kaji berdasarkan pendapat ahli,” kata dia.

Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar PKWI Prof. Dr. Jahja Kusyanto menyatakan, para ahli sedang menyiapkan 9 formula jamu untuk digunakan sebagai obat unggulan. “Namun semua masih dalam tahap penelitian, agar ketika diterapkan kepada masyarakat tidak menimbulkan komplikasi,” kata Prof. Jahja. Menurut dia, para ahli juga akan memformulasikan apakah jamu itu akan menjadi sarana pengobatan atau pencegahan penyakit.

Kepala Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Prof. Tuti Parwati Merati menyatakan, pengembangan keilmuwan dan riset di bidang penyakit tropik dan infeksi sangat diperlukan saat ini. “Apalagi kita sedang menghadapi beragam penyakit berbahaya seerti rabies, demam berdarah dan HIV/AIDS,” kata Prof Tuti.

Sumber :
Koran Tempo, Jum'at, 16 Juli 2010 | 13:48 WIB

Share/Bookmark

Tanaman Obat, Ada di Dekat Kita

Indonesia, sebagai negar tropis, memiliki keanekaragaman tanaman. Juga tanaman berkhasiat obat. Di Indonesia terdapat jutaan spesies tanaman yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Jadi, sesuai dengan kepercayaan masyarakat, bahwa ada penyakit ada obatnya, bukan isapan jempol. Berlimpahnya tanaman di Indonesia adalah berkah, demikian juga tanaman berkhasiat obat. Bahkan, tanaman itu ada di sekitar kita. Baik sebagai tanaman hias maupun perdu, yang selama ini kita anggap sebagai parasit.

Pengalaman masyarakat selama ini banyak dijadikan referensi apa saja jenis tanaman yang cocok untuk dijadikan sebagai obat untuk suatu penyakit. Meskipun, satu penderita dengan penderita lain belum tentu sama jenis tanaan yang cocok dijadikan obat. Tetapi, jangan takut berlimpahnya tanaman di sekitar kita adalah berkah yang tak ternilai harganya. Kita tinggal mengenali jenis tanaman itu dan manfaatnya. Tapi percayalah, semua ada di sekitar kita.

Siapa nyana kalau rumput di depan rumah, yang selama ini mengganggu pemandangan, dan sering kita musnahkan setiap kali tumbuh adalah obat yang mujarab. Di daerah lembab, kita banyak diganggu oleh tanaman yang bernama meniran, lateng, tapak liman, tempunyung, puteri malu, duri mungsah, atau apapun yang selama ini kita anggap sebagai pengganggu. Padahal, rumput-rumput itu sangat mujarab untuk mengatasi penyakit yang ada.

Siapa nyana pula kalau selama ini bunga mawar, melati, miyana, sirih, mahkota dewa, daud dewa, sambung nyowo, atau pun wijaya kusuma adalah sumber pengobatan yang sangat dianjurkan karena khasiatnya yang "mak nyos".

Mungkin di sekitar kita ada pohon angsana, pohon salam, pohon pule, pohon pinang, atau pohon kayu putih, percayalah pohon-pohon itu banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan, tanaman yang selama ini paling menyebalkan, karena di mana pun dia bisa tumbuh, alang-alang, adalah tanaman yang sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.

Pendeknya, sebut saja apa penyakit yang saat ini "tren" di derita masyarakat. Maka bisa dipastikan ada tanaman sebagai obatnya. Kencing manis atau diabeten, yang saat ini menjadi momok masyarakat karena pola makan yang tidak teratur, sangat mudah disembuhkan dengan kulit kayu salam, akar alang-alang, dan buah pinang.

Karena berbagai tekanan sehingga kita menjadi stres dan sulit tidur, maka kita bisa mengandalkan puteri malu atau buah pala untuk mengatasinya. Jika stres berlanjut dan kita terserang stroke, kita bisa mencampur beberapa jenis tanaman untuk mengobatinya, seperti duri sisir (duri liar dengan duri besar), akar wangi, kayu cendana, dan lateng. Masih banyak racikan lain untuk itu.

Atau barangkali di sekitar rumah banyak semak sehingga banyak nyamuk bersarang dan kita terserang penyakit malaria? Maka selain Kina, kita bisa mengandalkan campuran pasak bumi, pulai, buah makasar, dan kayu tulang. Tumbuhan ini banyak di temukan di sekitar rumah kita, kecuali pasak bumi yang agak sulit dan harus kita beli di toko jamu.

Masyarakat di beberapa daerah inndonesia banyak mengonsumsi olahan tanaman pasak bumi, buah makasar, kayu pahit, serta kayu tulang, sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit malaria. Di dalam empat tanaman tersebut memang terdapat komponen kimia yang dapat mengobati penyakit malaria. Saat ini campuran empat tanaman ini tengah di teliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) karena meluasnya penggunaan jenis tanaman ini untuk pengobatan malaria.

"Penelitian lebih lanjut akan memisahkan mana komponen kimia yang menyebabkan kerusakan, dan mana komponen kimia yang bermanfaat bagi pengobatan malaria," kata peneliti yang sejak lama meneliti tanaman obat malaria tersebut.

Ia juga memperkirakan penelitian tersebut membutuhkan waktu sekitar dua tahun lagi, untuk menemukan senyawa kimia murni dari tanaman pasak bumi, buah makasar, kayu pahit, dan kayu tulang yang dapat digunakan sebagai obat malaria.

Jadi, kenalilah alam sekitar kita. Jangat musnahkan begitu saja keanekaragaman hayati di sekitar rumah kita, karena semua bermanfaat. Hanya, barangkali perlu kearifan kita untuk menatanya agar tidak merusak pemandangan sebagaimana kita keluhkan selama ini.

sumber:

http://klampisireng.com/tanaman%20obat.html


Share/Bookmark

Info Jamu Tradisional

Pemanfaat tanaman obat untuk pengobatan tradisional (maupun modern) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemanfaatannya dapat dilakukan dalam kondisi segar maupun dikeringkan. Dapat juga dibuat bubuk atau bahkan ekstak. Untuk pemanfaatan tanaman obat juga diperlukan keahlian khusus, di sinilah letak seorang ahli racik, tabib, atau pun herbalis. Sebab, ada tanaman obat yang hany bermanfaat jika masih dalam kondisi segar. Tetapi, ada juga yang justru bermanfaat jika sudah dikeringkan dahulu agar toksin dalam tanaman obat itu tidak terlalu tinggi dan toksin-toksin (racun) dalam tanaman yang tidak baik bai tubuh menguap jika dikeringkan.

Ada beberapa jenis tanaman obat yang bisa digunakan bagian rimpang atau akarnya saja, tetapi ada tanaman lain yang hanya kulitnya atau daunnya saja yang bisa digunakan.

Cara pemanfaatan dan pengkonsumsiannya pun beragam. Ada jamu yang hanya digunakan di bagian luar tubuh, misalnya dengan balur atau penguapan. Tetapi mayoritas harus dikonsumsi sebagai obat. Untuk mengkonsumsi itu ada beragam cara dan beragam kemasan. Kemasan itu antara lain tetap menggunakan cara lama, yakni direbus langsung racikan jamu tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, tidak sedikit bahan-bahan jamu tadi dihaluskan sehingga masyarakat tidak perlu repot lagi untuk merebusnya, tetapi cukup menyeduhnya dengan air mendidih. Khasiatnya sama.

Bahkan dalam pengobatan terkini, dan lebih memasyarakatkan jamu, racikan jamu telah di buat ekstrak serta dimasukkan dalam kapsul. Dengan kemudahan mengkonsumsi ini diharapkan bisa semakin dekat dengan masyarakat.

sumber:

http://klampisireng.com/info%20jamu.html


Share/Bookmark

Jamu Temulawak

Temu lawak adalah satu ramuan dalam beberapa kombinasi jamu yang dipasarkan untuk masalah hati, yang sering disebut sebagai ‘hepatoprotektor'. temu lawak dapat dipakai untuk penyakit ginjal, demam, penyakit kuning, gangguan pada getah empedu, dan beberapa masalah lain.
Share/Bookmark

Jamu Kudu Laos

Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan haid, dan menyegarkan badan.


Share/Bookmark

Jamu Sirih

Jamu suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.


Share/Bookmark

Jamu Pahitan

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing.


Share/Bookmark

Jamu Cabe Puyang

Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.


Share/Bookmark

Jamu Sinom

Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan gula secukupnya.


Share/Bookmark

Jamu Kunir Asam

Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.


Share/Bookmark

Jamu Beras Kencur

Jamu beras kencur dipercaya dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu beras kencur dapat merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat.


Share/Bookmark

Apa sih Jamu itu? Gunanya bagi kita apa?

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal.

Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.

Penjualan jamu gendong

Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong sangat bervariasi untuk setiap penjaja. Hal tersebut tergantung pada kebiasaan yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati serta pesanan yang diminta oleh pelanggan. Setiap hari jumlah dan jenis jamu yang dijajakan tidak selalu sama, tergantung kebiasaan dan kebutuhan konsumen. Setelah dilakukan pendataan, diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang dijual ada delapan, yaitu beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh, uyup-uyup/gepyokan, kunir asam, pahitan, dan sinom.

Hampir semua penjual jamu menyediakan seluruh jenis jamu ini meskipun jumlah yang dibawa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Masing-masing jenis jamu disajikan untuk diminum tunggal atau dicampur satu jenis jamu dengan jenis yang lain. Beberapa di antara responden, selain menyediakan jamu gendong juga menyediakan jamu serbuk atau pil hasil produksi industri jamu.

Jamu tersebut diminum dengan cara diseduh air panas, kadang-kadang dicampur jeruk nipis, madu, kuning telor, dan selanjutnya minum jamu sinom atau kunir asam sebagai penyegar rasa.


Share/Bookmark

Awal November 2010 yang penuh hikmat ..


Hai semuanyaa .. Maaf yahh akhir akhir ini Omah Jamu jarang nge-update nih blog, karena masih banyak yang harus dilakukan.. Di bulan November 2010 ini, Omah Jamu banyak sekali acara acara, jadi tetap terusin yahh update tentang omah jamu yahh .. dan Juga di Bulan November 2010 ini, Omah Jamu akan terus update blog memberikan info info terbaru dari kami.. Sekian dan Terimakasih ..
Share/Bookmark