Senin, 22 Maret 2010

Jawa Pos




WONOKROMO
- Mahasiswi Universitas Ciputra (UC) haus menghadapi tantangan. Demi lulus mata kuliah entrepreneurial project, mereka berinvestasi jamu Rp 100 juta per semester. Bisnis itu berupa kedai bernama Omah Jamu di Royal Plaza yang dibuka kemarin (28/2).

Empat mahasiswa jadi pemilik gerai jamu tersebut. Yaitu, Kurnia, Ayu, Jennifer, dan Tephi. Menurut dosen entrepreneurial project Damelina Tambunan, dalam mata kuliah tersebut mahasiswa wajib membuat kelompok yang beranggota maksimal lima orang untuk membuka usaha. "Investasinya minimal Rp 100 juta," papar dia.

Dalam grand opening kemarin, Kurnia, Ayu, Jennifer, dan Tephi turun langsung untuk melayani pembeli. Sebenarnya, mereka mempekerjakan tiga waitress. "Tapi, saya juga ingin melayani sendiri biar lebih menghayati," kata Kurnia.

Begitu dibuka, banyak pembeli yang menyerbu. Mereka penasaran dengan gerai jamu milik gadis-gadis cantik yang kemarin mengenakan batik itu. "Aku pesan beras kencur," tutur seorang pembeli. Karena baru dibuka, kedai tersebut memberikan minuman tester gratis berupa sinom dan sari kedelai.

Damelina menambahkan, setiap bulan semua kelompok harus membuat laporan soal perkemba­ngan bisnis mereka. Selain jamu, ada kelompok yang berbisnis di bidang percetakan, food and beverages, trading hasil perkebunan, dan suvenir.

Kurnia mengatakan sengaja memilih bisnis jamu karena menjadi tantangan tersendiri. Saat ini jamu sudah dikenal sebagai minuman kesehatan. Sebut saja sinom, beras kencur, dan sirih. Ada juga yang sudah diolah dengan kombinasi jus apel, sari kedelai, dan teh. "Jamu bukan lagi hanya minuman orang tua," jelas dia.

Agar Omah Jamu makin menarik, Kurnia dkk menghias kedai itu dengan konsep tradisional. Semua mebeler berasal dari kayu. "Pelayan perempuan pakai kebaya dan laki-laki pakai belangkon. "Kami berharap kedai ini bisa jadi tempat nong­krong yang nyaman," tutur dia
Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar