Rabu, 03 November 2010

Tanaman Obat, Ada di Dekat Kita

Indonesia, sebagai negar tropis, memiliki keanekaragaman tanaman. Juga tanaman berkhasiat obat. Di Indonesia terdapat jutaan spesies tanaman yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Jadi, sesuai dengan kepercayaan masyarakat, bahwa ada penyakit ada obatnya, bukan isapan jempol. Berlimpahnya tanaman di Indonesia adalah berkah, demikian juga tanaman berkhasiat obat. Bahkan, tanaman itu ada di sekitar kita. Baik sebagai tanaman hias maupun perdu, yang selama ini kita anggap sebagai parasit.

Pengalaman masyarakat selama ini banyak dijadikan referensi apa saja jenis tanaman yang cocok untuk dijadikan sebagai obat untuk suatu penyakit. Meskipun, satu penderita dengan penderita lain belum tentu sama jenis tanaan yang cocok dijadikan obat. Tetapi, jangan takut berlimpahnya tanaman di sekitar kita adalah berkah yang tak ternilai harganya. Kita tinggal mengenali jenis tanaman itu dan manfaatnya. Tapi percayalah, semua ada di sekitar kita.

Siapa nyana kalau rumput di depan rumah, yang selama ini mengganggu pemandangan, dan sering kita musnahkan setiap kali tumbuh adalah obat yang mujarab. Di daerah lembab, kita banyak diganggu oleh tanaman yang bernama meniran, lateng, tapak liman, tempunyung, puteri malu, duri mungsah, atau apapun yang selama ini kita anggap sebagai pengganggu. Padahal, rumput-rumput itu sangat mujarab untuk mengatasi penyakit yang ada.

Siapa nyana pula kalau selama ini bunga mawar, melati, miyana, sirih, mahkota dewa, daud dewa, sambung nyowo, atau pun wijaya kusuma adalah sumber pengobatan yang sangat dianjurkan karena khasiatnya yang "mak nyos".

Mungkin di sekitar kita ada pohon angsana, pohon salam, pohon pule, pohon pinang, atau pohon kayu putih, percayalah pohon-pohon itu banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan, tanaman yang selama ini paling menyebalkan, karena di mana pun dia bisa tumbuh, alang-alang, adalah tanaman yang sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.

Pendeknya, sebut saja apa penyakit yang saat ini "tren" di derita masyarakat. Maka bisa dipastikan ada tanaman sebagai obatnya. Kencing manis atau diabeten, yang saat ini menjadi momok masyarakat karena pola makan yang tidak teratur, sangat mudah disembuhkan dengan kulit kayu salam, akar alang-alang, dan buah pinang.

Karena berbagai tekanan sehingga kita menjadi stres dan sulit tidur, maka kita bisa mengandalkan puteri malu atau buah pala untuk mengatasinya. Jika stres berlanjut dan kita terserang stroke, kita bisa mencampur beberapa jenis tanaman untuk mengobatinya, seperti duri sisir (duri liar dengan duri besar), akar wangi, kayu cendana, dan lateng. Masih banyak racikan lain untuk itu.

Atau barangkali di sekitar rumah banyak semak sehingga banyak nyamuk bersarang dan kita terserang penyakit malaria? Maka selain Kina, kita bisa mengandalkan campuran pasak bumi, pulai, buah makasar, dan kayu tulang. Tumbuhan ini banyak di temukan di sekitar rumah kita, kecuali pasak bumi yang agak sulit dan harus kita beli di toko jamu.

Masyarakat di beberapa daerah inndonesia banyak mengonsumsi olahan tanaman pasak bumi, buah makasar, kayu pahit, serta kayu tulang, sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit malaria. Di dalam empat tanaman tersebut memang terdapat komponen kimia yang dapat mengobati penyakit malaria. Saat ini campuran empat tanaman ini tengah di teliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) karena meluasnya penggunaan jenis tanaman ini untuk pengobatan malaria.

"Penelitian lebih lanjut akan memisahkan mana komponen kimia yang menyebabkan kerusakan, dan mana komponen kimia yang bermanfaat bagi pengobatan malaria," kata peneliti yang sejak lama meneliti tanaman obat malaria tersebut.

Ia juga memperkirakan penelitian tersebut membutuhkan waktu sekitar dua tahun lagi, untuk menemukan senyawa kimia murni dari tanaman pasak bumi, buah makasar, kayu pahit, dan kayu tulang yang dapat digunakan sebagai obat malaria.

Jadi, kenalilah alam sekitar kita. Jangat musnahkan begitu saja keanekaragaman hayati di sekitar rumah kita, karena semua bermanfaat. Hanya, barangkali perlu kearifan kita untuk menatanya agar tidak merusak pemandangan sebagaimana kita keluhkan selama ini.

sumber:

http://klampisireng.com/tanaman%20obat.html


Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar